Total Tayangan Halaman

Sabtu, 18 September 2010

kekuatan teknologi vs fakta

“A Small Step for a Man and a Big Jump for Human Being”, begitulah kira- kira kata yang diucapkan astronot Amerika Serikat, Neil Amstrong, ketika keluar dari kapsulnya, Apollo 11, dan menjejakan kakinya di permukaan bulan sebagai langkah pertama manusiadi benda langit selain Bumi.

Peristiwa yang berlangsung pada pertengahan tahun 1969, dan terjadi begitu dramatis sekaligus spektakuler itu disiarkan langsung oleh televise dan dipancarluaskan ke seluruh pelosok bumi. Berita dan foto- foto mengenai keberhasilan gemilang Amerika Serikat itu segera menghiasi halaman ribuan media cetak yang terbit di seluruh dunia.

Kejadian ini mengilhami program dan misi- misi luar angkasa selanjutnya. Bahkan sebuah perusahaan penerbangan komersil di Amerika Serikat sempat menawarkan paket wisata ke satu-satunya satelit bumi itu. Hollywood pun tak ketinggalan film- film seperti “Apollo Thirteen”, “From Earth to The Moon”, dan berbagai judul film lainnya yang diproduksi oleh Hollywood. Mulai dari Film documenter hingga film dengan visual efek tercanggih.

Tapi, apakah kejadian yang menggegerkan seluruh dunia itu adalah sebuah kejadian yang benar- benar terjadi, ataukah tak lain hanya sebuah film termahal yang pernah dibuat..?? Apakah Neil Amstrong benar- benar menjejakan kakinya di permukaan bulan ataukah hanya melangkah disebuah studio film..??

Itulah sebagian dari pertanyaan- pertanyaan yang coba dijawab oleh para ilmuan. Melalui analisis yang akurat yang dilakukan terhadap ratusan lembar foto dan rekaman Video yang “katanya” diambil dari bulan, para analisis mendapatkan banyak hal yang dapat membuktikan bahwa manusia tidak pernah ada di bulan.

Bukti- bukti yang dapat menegaskan kebohongan Amerika Serikat melalui badan Luar Angkasanya itu, antara lain sebagai berikut:
1. Bulan tidak memiliki atmosfir, dan tentu saja tidak memiliki awan. Seharusnya angkasa luar dengan milyaran bintangnya bisa terlihat dengan jelas. Tapi yang terlihat dalam foto dan rekaman video hanyalah warna hitam pekat, dan planet bumi hanya terlihat hanya menempal saja.
2. Gravitasi di bulan adalah 1/6 dari gravitasi bumi. Maka untuk berjalan sajaseorang astronot harus melakukan usaha lebih besar dan memerlukan waktu yang tidak sedikit untuk melakukannya. Di rekaman video, hal tersebut memang terlihat dengan jelas. Tapi, setelah rekaman dipercepat dua kali, astronot terlihat sedang berlari dengan leluasa dalam keadaan gravitasi bumi.
3. Sebuah Lundar Lander (pesawat yang didesain khusus untuk mendaratkan dan meluncurkan kembali di bulan) memiliki tekanan yang besar tehadap permukaan dibawahnya. Jadi, seharusnya tekanan tersebut mengakibatkan tanah di bawah Lander berterbangan. Tapi dalam rekaman video ketika Lunar Lander terbang meninggalkan bulan, tidak ada sama sekali tekanan yang mengakibatkan tanah menjadi bergerak. Lagi pula pesawat nampaknya bukan meluncur, tapi ditarik oleh kabel dari atas. Dalam uji coba dan latihan di bumi, Neil Amstrong dan para astronot lainnyabegitu kesulitan dalam mengendalikan Lunar. Nampaknya menyadari bahwa pendaratan di bulan beresiko sangat tinggi dan tidak mungkin dilakukan pada masa sekarang ini.
Resiko untuk sampai di bulan memang sangat besar. Di tengah- tengah perjalanan menuju bulan, pesawat akan dihadangi oleh sabuk Van Hallen, yaitu semacam radiasi badai matahari yang sering melintas di sana, yang juga mengakibatkan penampakan “Aurora” di belahan selatan dan utara bumi. Walaupun selamat, astronot akan menderita cacat akibat radiasi itu. Kondisi bulan sangat ekstrim sekali. Di tempat yang terbuka dan di sinari matahari, suhunya bisa mencapai 243 derajat Celcius-, dan di tempat yang sinar mataharinya terhalangi, seperti baying pesawat suhunya bisa mencapai -243 derajat Celcius. Sehingga kecil kemungkinan manusia bisa menjelajahi bulan. Dan nampaknya, Rusia sudah tahu dari dulu tentang kebohongan Amerika Serikat itu.

Lantas, apakah tujuan Amerika Serikat berbuat seperti itu?? Tahun 60-an, merupakan masa- masa perang dingin antara Uni Soviet (Rusia) dan Amerika Serikat. Kedua negara sama- sama berusaha untuk menjadi terdepan untuk segala bidang, supaya bisa menjadi negara adikuasa atau negara super power. Melalui pendaratan di bulan mungkin Amerika berpikir bisa menjadi negara terdepan walaupun dengan cara berbohong. Satu per satu orang yang terlibat dalam proyek itu termasuk para astronot sendiri, dikabarkan mendapatkan ancaman pembunuhan, dan bahkan ada diantaranya yang meninngal dunia secara misterius. Seperti kejadian yang menimpa kru Apollo yang pertama, mereka dinyatankan meninggal dunia karena kecelakaan, yaitu terbakarnya kapsul mereka ketika sedang latihan. Bila memang Amerika Serikat pernah mendaratkan manusia di bulan, maka sisa- sisa dari misi itu seperti pesawat, Moon Roover, Bendera Amerika Serikat dan benda- benda lainnya pasti masih tertinggal di sana. Hal itu harus diselidiki. Tapi sayangnya, tidak ada teleskop di Bumi yang sanggup meneropong secara akurat kawasan pendaratan di bulan. Maka, Badan Antariksa Jepang berencana mengirimkan pesawatnya untuk mengorbit di dekat bulan dan melihat apakah bekas- bekas misi masih tertinggal di sana.

Jadi, apakah manusia pernah mendarat di Bulan? Kita tunggu saja perkembangan terbaru mengenai penyelidikannya. Lalu bagaimana dengan proyek- proyek luar angkasa Amerika Serikat yang lainnya seperti pengiriman “Spirit” dan “Opportunity” ke Planet Mars? Ya…percaya nggak percaya tergantung gimana cara kalian nanggapin hal tersebut dan fakta apa yang sesungguhnya terjadi…?? TANDA TANYA BESAR???

0 komentar:

Posting Komentar